Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa apply visa Amerika harus punya duit lah, harus punya kerabat lah, atau argumen-argumen lain, yang jelas susah! Menurut saya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar, kok.
Tahun 2013 lalu (semoga masih relevan), saya mengajukan permohonan aplikasi visa Amerika Serikat jenis B1/B2 karena memang hanya untuk menghadiri acara Mozilla Summit 2013 dan permohonan visa saya pun disetujui untuk multiple entry dengan masa berlaku lima tahun. Artinya, saya masih bisa menggunakan visa yang sama untuk bepergian berkali-kali ke Amerika sampai tahun 2018 mendatang.
Kenyataannya memang, tidak semua orang mendapatkan kemudahan dalam mengajukan visa Amerika. Ada pengalaman teman saya yang gagal mengajukan visa dan biaya pengajuan (kalau tidak salah waktu itu 2,5 juta rupiah) visa nya pun hilang tanpa hasil. Selain itu, ada juga teman saya yang lain yang hanya mendapatkan visa single entry, dan masa berlakunya pun hanya satu atau dua tahun.
Pengajuan visa Amerika memang gampang-gampang susah. Pastikan form DS-160 diisi dengan tepat, tanpa dikurangi maupun dilebihkan, kemudian lakukan interview di kedutaan / konsulat jenderal dengan baik.
Pengalaman saya ketika melakukan interview visa di kantor Konjen AS di Surabaya, kondisi pengamanan oleh petugasnya terkesan begitu strict dan sedikit ‘menyeramkan’. Tapi santai sajalah, kalau kita mengikuti prosedur yang ada, insyaallah pasti beres.
Nah, agar visa Anda disetujui, ada baiknya Anda menyiapkan berbagai berkas pendukung. Misalnya, ketika Anda ingin berlibur di Amerika, tunjukkan bukti pemesanan tiket pesawat, hotel, dan rencana perjalanan Anda. Kalau Anda datang ke Amerika untuk memenuhi undangan kerabat atau instansi tertentu, tunjukkan pula invitation letter dari mereka serta guarantee letter atau surat jaminan dari kerabat / instansi Anda di Amerika yang berisi pernyataan bahwa biaya hidup Anda (termasuk tempat tinggal) di Amerika akan dijamin oleh mereka. Lain lagi ketika akan berbisnis di sana. Bawa berbagai bukti pendukung mengenai bisnis / pekerjaan Anda di sana.
Setelah semua berkas siap, tunjukkan semua itu kepada officer yang mewawancarai Anda. Jangan lupa, meskipun para petugasnya adalah bule yang sebenarnya fasih berbahasa Indonesia, sebisa mungkin layani setiap pertanyaan mereka dengan Bahasa Inggris. Biasanya, mereka akan bertanya dengan bahasa Inggris. Tapi, salah satu applicant yang diwawancara sebelum saya tidak fasih berbahasa Inggris, sehingga wawancara pun dilakukan dengan berbahasa Indonesia. Pertanyaannya sederhana, hanya tentang siapa Anda, apa aktivitas Anda sehari-hari, apa yang akan Anda lakukan di Amerika, dan mereka akan putuskan pengajuan visa Anda. Kuncinya, tetap tenang, jangan tegang. 😀
Semoga berhasil!
mau tanya Mas Aditya Putra
utk pengajuan visa amerika serikat itu apakah bayar di baru bisa mengisi form atau dibayar saat di loket setelah kita wawancara seperti kita mengajukan visa Schengen ?
terima kasih
Mohon maaf mas, somehow saya tidak menerima email notifikasi komentar dari blog. Agak jarang update blog juga setahun belakangan ini. Seingat saya, kita perlu bayar dulu sebelum menjadwalkan wawancara. Tapi itu info untuk aplikasi visa di Surabaya tahun 2013 lalu ya mas. Mungkin info ini sudah tidak up to date lagi, dan saya juga tidak tinggal di Indonesia selama tiga tahun terakhir ini.