Internet dan Privasi, Mengapa Begitu Penting?

Tidak lagi dipungkiri bahwa kita sehari-hari hidup dengan internet. Tak dipungkiri juga bahwa internet membantu kita dalam banyak hal, termasuk untuk menulis dan membaca tulisan ini.

Internet adalah suatu jaringan komputer yang luar biasa besar dan kompleks. Saya coba memberikan gambaran singkat mengenai internet secara umum. Saya analogikan internet sebagai jaringan dari seluruh sistem transportasi di seluruh dunia. Internet digunakan sebagai media lalu lintas data. Data saya analogikan sebagai para pengguna transportasi.

Sebagaimana lalu lintas di suatu jalan, semua orang ‘yang berhak’ dapat menggunakannya. Jika saya inginkan, saya pun dapat melihat kendaraan-kendaraan dan pengguna jalan di suatu persimpangan jalan dengan mudah. Demikian juga halnya dengan internet. Saya pun, jika saya inginkan, saya dapat melihat lalu lintas data yang melewati suatu node tertentu. Melihat. Inilah yang menjadi masalah di internet, yang biasa dikenal sebagai pelanggaran privasi.

Bayangkan ketika Anda sedang ngopi di cafe, mall, ataupun warung kopi dengan wifi gratis (atau bahkan berbayar), apakah privasi njenengan terjamin aman? Apakah njenengan yakin bahwa tidak ada seorang pun yang sedang ‘menguping’ atau bahkan menjahili lalu lintas data dari dan ke perangkat njenengan? Apakah njenengan juga yakin bahwa internet yang sampeyan gunakan bukanlah wifi tipuan dari peretas di sekitar Anda? Belum lagi, apakah njenengan yakin bahwa perusahaan-perusahaan internet (Facebook dsb) tidak akan ‘memainkan’ data Anda?

Lalu Anda timbul pertanyaan “Lha kan apa yang mau dicuri dari komputerku, Mas?”. Pak, Bu, Mas, Mbak, ketika kita menggunakan internet, entah dalam apapun bentuknya: berkirim pesan, email, laporan kantor, foto, video, dsb; semua data itu akan melewati jaringan komputer yang saya sebutkan tadi. Nah, kalau saya iseng nguping koneksi internet sampeyan, terus saya curi email berisi laporan kerja sampeyan yang sangat rahasia, atau saya baca obrolan chat Anda, atau saya curi foto Anda dengan selingkuhan Anda, atau saya lakukan transaksi dari rekening bank Anda ke rekening saya, atau atau atau atau… Boleh?

Anggaplah si Fulan suka menyanyi. Tapi ia hanya akan menyanyi ketika tidak ada orang di sekitarnya. Menyanyi bukan sebuah aib kan? Hanya saja, si Fulan tidak suka menyanyi di depan orang lain. Inilah privasi.

Mulai sekarang, ada baiknya untuk menjaga privasi kita serta menghargai privasi orang lain di internet. Apapun alasannya, mencuri tetaplah mencuri. 😉

Tapi, jangankan privasi di internet, lha wong kualitas internet di Indonesia aja masih begini begitu…

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *