Iso Jalaran Soko Kulino, Kulino Jalaran Soko Kepekso

Ada sepenggal kalimat Bahasa Jawa yang berbunyi “Iso jalaran soko kulino” yang berarti “Bisa karena terbiasa”. Kalau ditelaah lebih lanjut, kalimat sederhana ini mengandung makna yang cukup mendalam. Kita akan mampu melakukan suatu hal, bukan karena kita memang memiliki kemampuan sedari awal, bukan semata karena keturunan dari orang tua, melainkan karena kita juga berlatih dan belajar secara berulang-ulang sehingga kita kulino atau terbiasa. Benar begitu?

Kulino jalaran soko kepekso, terbiasa karena terpaksa. Kalimat ini terpikir begitu saja di pikiran saya, dan saya rasa, kalimat kedua ini pun masih berhubungan dengan kalimat pertama. Iso jalaran soko kulino, kulino jalaran soko kepekso. Bisa karena terbiasa, terbiasa karena terpaksa.

Setiap hari yang kita jalani akan terlewati dengan berbagai cerita masing-masing. Ada kalanya kita merasa nyaman dengan keadaan, tapi tak jarang pula kita harus terpaksa menerima keadaan. Kepekso. Dari kepekso itulah, akan muncul kalimat selanjunya, the power of “kepepet”. Ketika seseorang dipaksa oleh keadaan, seringkali ia akan melakukan berbagai hal, entah disadari atau tidak, direncanakan atau tidak, baik atau buruk, yang jelas dia akan cenderung melakukan suatu perbuatan sebagai reaksi dari keadaan yang dihadapinya.

Contoh nyata, sebut saja Fulan. Si Fulan adalah seorang pelajar yang terkenal cerdas di semasa SMA. Suatu hari, dia harus kehilangan orangtua yang biasa membiayai seluruh keperluannya. Pilihannya hanya dua: menyerah dengan keadaan, atau terus berjuang meraih cita-citanya. Ketika ia memilih untuk berjuang, maka terpaksa, dia pun akhirnya harus mencari cara untuk tetap dapat bertahan hidup dan meraih cita-citanya. Fulan pun akhirnya kepekso untuk harus bekerja sambil kuliah di salah satu PTN di Surabaya. Memang berat di awal, tapi karena the power of kepepet, akhirnya dia menjadi terbiasa, kulino dengan rutinitas barunya. Karena dia mau terus istiqomah dalam perjuangannya, akhirnya dia pun iso meraih kesuksesan di hari ini. Hari ini, dia adalah seorang pengusaha franchise kuliner berbahan dasar jamur yang memiliki lebih dari 30 gerai di seluruh Indonesia. Ada yang kenal? 😉

Pelajaran yang bisa dipetik, jadikan keadaan sebagai cambuk bagi diri kita. Jadikan berbagai tantangan dari Allah sebagai ujian bagi diri kita. Selalu optimis untuk dapat lulus dalam setiap ujian dariNya. Dengan begitu, kita akan menjadi pribadi yang setingkat lebih baik dari sebelumnya. Insya Allah.

Published
Categorized as Blog

1 comment

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *