Celoteh tentang Software Development di Indonesia

Saya menemukan bacaan menarik pagi ini: hasil dari Stack Overflow Developer Survey 2015. Survey ini diikuti oleh 26.086 pengunjung Stack Overflow dari 157 negara di dunia. Dari hasil survey itu, ada satu section yang menurut saya cukup menarik, yaitu section mengenai pekerjaan para developer.

Di bagian ini, ada sub bagian dengan judul Compensation by Technology. Hasil survey yang ditampilkan pada sub bagian ini memang hanya meliputi tiga region: Amerika Serikat, Western Europe, dan Eastern Europe. Pada tulisan ini, saya hanya menampilkan sepotong screenshot dari compensation yang diterima oleh rata-rata pekerja IT di Eastern Europe, dimana kompensasi yang mereka terima hanya seperempat dari para pekerja IT di Amerika dan separuh dari para pekerja IT di Western Europe.

Sekarang, coba bandingkan dengan kompensasi yang diterima oleh para ‘buruh IT’ di Indonesia. Sebagai pembanding, saya menemukan artikel di Kompas.com yang dikutip dari ZDNet Asia. Kalau dari hasil survey Stack Overflow, rata-rata gaji developer yang paling rendah adalah PHP developer (web developer) di Eastern Europe yang bernilai 22.563 USD per tahun. Kalau dirupiahkan, kurang lebih bernilai 270 juta rupiah. Sedangkan, rata-rata gaji yang diterima oleh web developer di Indonesia adalah 41-an juta rupiah dan 67-an juta rupiah untuk para developer yang telah berpengalaman selama 5-1 tahun. Bayangkan, nilai para pekerja IT hanya seperlima dari pekerja IT di Eropa timur, bahkan nyaris seperduapuluh dari para pekerja IT di Amerika Serikat!

Mungkin benar kata Joshua Partogi, Software development memang bukanlah pekerjaan prediktif, bukan juga suatu proses produksi. Karena memang, kita tidak akan membuat software yang sama untuk kedua kalinya. Software development jangan disamakan dengan perusahaan produksi minuman yang akan membuat makanan yang sama setiap harinya. Juga, jangan samakan para pekerjanya dengan pekerja lain yang dapat melakukan proses produksi di pabrik hanya dengan modal pelatihan singkat.

Saya tahu betul, sebenarnya kemampuan para pekerja IT Indonesia sama sekali tidak kalah dengan para pekerja di negara lain. Kawan-kawan pekerja IT, jangan relakan nilai kerja kita seperti ini. Jangan relakan diri untuk digaji rendah. Tentunya, jangan lupa tetap tingkatkan kualitas diri dan kemampuan kita.

Published
Categorized as Blog

1 comment

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *